http://www.flashvortex.com/index.php?action=category&categoryId=1#.TfLuvlvu5Gk;google

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuh
Terima kasih atas kunjungan anda di blog kami, MITRAPRESS, sebuah perusahaan penerbitan buku-buku islami yang bermutu dan laris.
Buku-buku yang ditayangkan di blog ini sudah bisa anda beli di toko-toko terdekat di kota anda. Mintalah discount setiap transaksi pembelian.
Hubungi kami di mitrapress@yahoo.com.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Jumat, 27 Mei 2011

MEMBANGKITKAN ENERGI QOLBU



Penulis : Imam al-Ghazali
Ukuran : 14,5 cm x 21,5 cm
Tebal : 384 hAL
Harga : Rp. 23.500,-
ISBN/KDT : 978-979-17230-0-8

Qolbu itu sesuatu paling utama. Sesungguhnya manusia siap untuk berma’rifat (mengetahui Allah SWT. dan yang gaib) dengan qalbunya, tidak dengan salah satu anggota badannya. Karena itu qolbu jua yang berbuat karena Allah. Dialah (qolbu) yang berusaha mendekat kepadaNya. Qolbu pula yang menyingkap apa yang ada di sisiNya.

Anggota tubuh kita hanyalah sebagai pengikut, pelayan dan alat yang dipekerjakan oleh hati. Tangan, kaki, otak, mata, telinga, mulut dan sebagainya adalah bagian yang patuh jika disuruh oleh qolbu. Artinya, yang bertanggungjawab terhadap Allah adalah ‘pimpinannya’. Ketika kiamat di Yaumil Hisab, qalbulah yang berhadapan dengan pengadilan Ilahi. Jika selamat, maka qolbu jua yang diterima di sisi Allah. Sementara anggota tubuh telah hancur berkalang tanah.

Qolbu menjadi terdinding (terhalang) dalam berma’rifat kepada Allah jika anggota badan berbuat maksiat. Atau, jika qolbu itu sendiri tenggelam kepada selain Allah.
Qolbu yang diajak bicara oleh Allah. Qolbu yang merasakan bahagia karena kedekatannya terhadap Tuhan. Atau, justru dia yang mendapat cacian dan laknat.
Jika berbuat buruk (jahat), maka yang menyesal adalah qolbu. Dia yang celaka karena mengotorinya dan merusakkannya dengan penyakit-penyakit hati.

Secara hakikat, ketaatan kepada Allah itu terletak pada qolbu. Sesungguhnya yang tersebar terhadap anggota badan dalam melakukan ibadah merupakan cahaya-cayahanya. Bila qolbu telah terbangkitkan energinya, cahaya kebaikannya memancar ke seluruh anggota tubuh. Karena itu, sehingga anggota tubuh tergerak untuk beramal taat.
Sebaliknya, kita menjadi sombong dengan menggunakan media anggota badan dikarenakan keadaan qolbu yang kotor. Perbuatan-perbuatan keji dan buruk dikarenakan qolbu yang tidak suci atau gelap.

Orang yang tidak mengenal qalbunya, ia tidak bisa mengintai dirinya, tidak bisa memeliharanya dan tidak mampu mengintip sesuatu yang tersimpan di alam malakut. Orang demikian ini dikatagorikan sebagai hamba yang lupa.

2 komentar:

  1. Nama Imam al-Ghozali kita diingatkan kepada tokoh besar dalam Islam. Tentunya dia itu bukan orang asal Indonesia. Namun dalam buku ini secara jelas pengarangnya adalah Imam al-Ghozali. Apakah ini Imam al-Ghozali seperti yang dimaksud dalam pernyataan diatas ataukah ada Imam al-Ghozali yang lainya.mohon penjelasan

    BalasHapus
  2. Pembahasanya tidak lengkap ...

    BalasHapus